Penulis : Muhammad Ibnu Ahmad Hak cipta: www.nonaceria.com 2018
Inilah kisah tentang jiwa
Dan hati bak segumpal darah
Apa sajakah isi hati manusia
Organ kecil di dalam dada
Yang bermakna ganda
Saat Rosul menggambarkan segumpal darah
Maka hati dimaknai berwujud dhohir
Namun tatkala kekuatannya dapat membawa
Kepada arah kebaikan atau keburukan
Maka hati saat itu berwujud abstrak
Yang dapat membangun benteng yang kokoh
Tiada satupun kekuatan
Yang dapat meruntuhkannya
Ia dapat menjaga diri agar selalu mulia
Iman yang kuat dan amal yang ikhlas
Rasa kasih dan sayang serta cinta
Berprasangka baik dapat dipercaya
Lantaran amanah dan bersahaja
Rindu kepada cita cita
Serta giat dan perhatian
Semangatnya tak pernah redup
Sikapnya pemaaf dan tawadu
Riang gembira penuh persaudaraan
Bermartabat dan dermawan
Namun tak sedikit pula
Yang menjadikannya hina
Manakala ingkar terhadap kebenaran
Kafir dan murtad
Gemar memelihara dendam dengki dan dusta
Memanjakan irihati, menghasut dan berhianat
Berfoya foya serta boros dan malas
Kikir tinggi hati takabur dan mubadzir
Tak acuh, bermusuhan
Serta bermewah mewahan
Suka mengumpat, caci maki dan tipu daya
Adapun keadaan Jiwa . . . ?
Siapakah gerangan Jiwa itu . . . ?
Hati dan Jiwa memiliki ruang sendiri sendiri
Keduanya dibatasi oleh dinding teramat tipis
Memiliki pintu transparan dari kedua arah
Dapat saling berbisik, keras maupun lembut
Apapun yang diputuskan oleh keduanya
Disokong penuh oleh anggota seluruh tubuh
Tak kan pernah menunggu perintah diulang
Dua dan tigakali
Keadaan mereka ada yang tampil besar
Luas serta subur dan dalam
Pun tidak sedikit yang kecil
Sempit dan dangkal serta gersang
Jika ia sehat
Akan disokong oleh tubuh yang kreatif
Selalu optimis dan konstruktif
Berfikir positif dan mengajak raga untuk ceria
Bugar dan segar, ingin berbagi dengan semua
Adalah diantara pertanda sakitnya
Lemah semangat dan destruktif
Pesimistis dan berfikir negatif
Pemurung dan menyendiri tak suka berkawan
Begitu pulalah hati
Jika dalam, lebih dalam dari palung di lautan
Jika tinggi, lebih tinggi dari bintang di awan
Jika luas, lebih luas dari samudra dan angkasa
Jika besar, lebih dari bukit dan pegunungan
Namun apa jadinya jika sebaliknya
Hati yang sempit laksana sempitnya parit
Yang ditumbuhi padang ilalang
Jika dangkal, bak tanah sejengkal
BACA JUGA
Yang diperebutkan mereka yang kurang akal
Jika ia kecil . . . bagai roti yang tinggal secuil
Jika ia gersang, laiknya sisa sisa kebakaran
Bagaimanakah kiranya menjaga jiwa dan hati
Agar selalu terpelihara dengan fitrah alami
Tentu dengan dipupuk tak henti henti
Disirami dan disiangi setiap hari
Pada siang dan malam sampai pagi
Begitulah keunikan insan ciptaan ALLAH Ta’ala
Perasaan fikiran dan hawa keinginan
Terdapat di dalam jiwa
Konon berperan signifikan dalam kehidupan
Jika tidak terawat akan lemah
Kosong dan kerontang
Lepas control dan merana
Ragapun tak berguna
Karena menarik diri dari dukungan semula
Meski kata orang hanya berperan sepertiga
Lantaran raga bagaikan motor penggerak
Yang akan menjalankan kemana kemauan jiwa
Jika tidak terawat ia akan sakit
Serta lemah dan merana
Tak kan sanggup lagi mengantar jiwa
Untuk mencapai tujuannya
Maka rawatlah keduanya
Dengan baik penuh kelembutan
Sebagaimana kodratnya ciptaan